takashi-murakami-menghidupkan-kembali-lukisan-jepang-kuno-dengan-kecerdasan-buatan

postphx – Takashi Murakami, salah satu seniman Jepang paling sukses pasca-Perang Dunia II, baru-baru ini menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan kembali lukisan Jepang kuno dalam pameran terbarunya. Dalam sebuah wawancara, Murakami menjelaskan alasan di balik penggunaan teknologi canggih ini untuk mereproduksi karya seni yang sudah berusia ratusan tahun.

Salah satu alasan utama Murakami menggunakan AI adalah untuk mengatasi kerusakan dan kehilangan pada lukisan asli. Lukisan yang direproduksi adalah karya terkenal dari abad ke-17 karya Iwasa Matabei, berjudul “Rakuchu Rakugai Zu Byobu”. Lukisan ini telah mengalami keausan signifikan, dengan sekitar 20% bagiannya hilang atau rusak. Dengan menggunakan AI, Murakami dapat mengisi celah-celah ini dan mengembalikan lukisan ke kejayaan semula.

Murakami juga menyoroti pentingnya menggabungkan tradisi dan modernitas dalam karyanya. Dia percaya bahwa penggunaan AI tidak hanya membantu dalam restorasi tetapi juga membawa lukisan kuno ini ke era modern, membuatnya lebih relevan bagi generasi saat ini. Proses ini menciptakan dialog antara seniman dan teknologi, di mana AI membantu dalam mereproduksi detail yang hilang sementara Murakami tetap mempertahankan esensi dan estetika asli lukisan.

Di tengah banyak seniman yang enggan atau kesulitan untuk menerima AI, Murakami justru memanfaatkan teknologi ini untuk server kamboja tetap relevan dan inovatif. Dia memiliki tim besar yang membantunya beradaptasi dengan perubahan sikap terhadap teknologi, memastikan bahwa karyanya tetap berada di garis depan inovasi seni.

Penggunaan AI oleh Murakami juga merupakan upaya untuk melestarikan teknik tradisional sambil mengeksplorasi kemungkinan baru. Dengan mereproduksi lukisan kuno dengan bantuan AI, Murakami berhasil menjaga warisan budaya Jepang sambil menunjukkan potensi teknologi modern dalam seni.

Dalam pameran terbarunya di London, Murakami menunjukkan bagaimana AI dapat digunakan untuk merevitalisasi seni tradisional, menciptakan karya yang tidak hanya menghormati masa lalu tetapi juga merangkul masa depan. Dengan pendekatan ini, Murakami membuktikan bahwa teknologi dan tradisi dapat berjalan beriringan, menciptakan karya seni yang unik dan bermakna.