postphx.com

postphx.com – Video yang menunjukkan seorang pria berambut kribo yang diduga membayar tidak sesuai dengan konsumsi makanannya di sebuah warteg di Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, telah menyebar dengan cepat di media sosial, menyita perhatian publik.

Tindakan Resmi Kepolisian

Menanggapi video tersebut, Kapolsek Menteng, Kompol Bayu Marfiando, telah menginstruksikan anggotanya untuk melakukan verifikasi langsung ke warteg yang menjadi lokasi kejadian, guna mengumpulkan informasi lebih lanjut.

Pengelola Warteg Ungkap Perilaku Berulang

Gugun, pengelola warteg, dalam wawancara dengan wartawan, memaparkan bahwa insiden serupa telah terjadi beberapa kali sebelumnya. Pelanggan yang dimaksud seringkali membayar jauh di bawah nilai makanan yang dikonsumsinya, dengan perbedaan mencapai Rp 15.000 dari yang seharusnya.

Ekspresi Kekecewaan Pengelola

Mengungkapkan rasa frustrasinya, Gugun membagikan video insiden terbaru ke TikTok. Dia menjelaskan bahwa sikap pelanggan tersebut semakin tidak terkontrol, termasuk mengambil lebih banyak makanan dari porsi normal dan mencoba mengembalikan nasi yang telah terkontaminasi.

Masalah Umum di Warteg

Kejadian ini, menurut Gugun, bukanlah yang pertama dan telah menjadi masalah yang sering dihadapi, tidak hanya dengan pria dalam video tetapi juga dengan pelanggan lain.

Kewaspadaan Pengelola terhadap Potensi Masalah

Gugun mengakui bahwa meskipun tidak senang dengan perilaku tersebut, dia merasa perlu untuk tetap melayani pelanggan seperti ini karena khawatir akan kemungkinan kerusakan atau masalah yang lebih besar yang bisa ditimbulkan oleh pelanggan yang tidak puas.

Deskripsi Video yang Beredar

Video yang dibagikan oleh pengelola menangkap momen ketika pria berambut kribo memberikan uang sebesar Rp 5.000 dan menyatakan bahwa ia akan berutang. Pengelola warteg, yang tampaknya sudah terbiasa dengan perilaku ini, menanggapi dengan komentar singkat, “Keseringan.” Sebelum meninggalkan warteg, pria tersebut tampak menggaruk kepala dan menyesuaikan baju sambil batuk, meninggalkan tempat dengan sikap acuh tak acuh.