POSTPHX – Indonesia dan Malaysia, dua negara yang berbagi akar budaya dan sejarah yang sama, telah mengalami beberapa konflik sepanjang masa. Meskipun sebagian besar hubungan antar kedua negara ini bersifat damai dan kooperatif, ada beberapa isu yang telah dan terus menimbulkan ketegangan.

Konflik Awal dan Root of Issues
Konflik antara Indonesia dan Malaysia berakar pada era pasca-kolonial, ketika kedua negara ini merdeka dari penjajah dan mulai menetapkan identitas nasional mereka sendiri. Isu utama yang memicu konflik adalah penentuan batas wilayah, klaim atas budaya, dan kompetisi ekonomi.

Konfrontasi Indonesia-Malaysia (1963-1966)
Salah satu konflik paling signifikan adalah Konfrontasi Indonesia-Malaysia (dikenal di Indonesia sebagai Konfrontasi) yang terjadi pada tahun 1963 hingga 1966. Konflik ini terjadi karena penolakan Indonesia terhadap pembentukan Federasi Malaysia, yang dianggap sebagai neokolonialisme oleh Indonesia. Konflik ini mencakup serangkaian sabotase dan pertempuran bersenjata, yang berakhir ketika Soeharto mengambil alih kekuasaan di Indonesia dan mengadakan perundingan damai.

Perselisihan Perbatasan dan Sumber Daya
Konflik perbatasan terjadi karena belum adanya kesepakatan yang jelas mengenai demarkasi perbatasan kedua negara, baik di darat maupun di laut. Isu perairan kaya sumber daya seperti Blok Ambalat di Laut Sulawesi dan potensi ladang minyak telah menyulut ketegangan, meskipun melalui diplomasi dan perundingan, kedua negara berusaha untuk mencapai resolusi damai.

Klaim Budaya dan Tenaga Kerja Migran
Klaim atas kebudayaan, seperti batik, tari tradisional, dan lagu rakyat, juga telah menjadi sumber gesekan. Di samping itu, masalah tenaga kerja migran Indonesia di Malaysia sering kali mencuat, dengan masalah hak asasi manusia dan perlakuan terhadap para pekerja menjadi perhatian utama.

Evolusi Hubungan dan Kerja Sama
Terlepas dari konflik, kedua negara telah menunjukkan kemampuan untuk bekerja sama. Hubungan dagang dan investasi terus berkembang, dan kedua negara seringkali bekerja sama dalam isu regional seperti keamanan dan perdagangan. Berbagai forum bilateral dan multilateral telah menjadi wadah untuk membahas dan menyelesaikan isu yang ada.

Kesimpulan:
Meskipun konflik antara Indonesia dan Malaysia telah terjadi, harus diakui bahwa hubungan kedua negara ini juga diisi dengan kerja sama dan upaya bersama dalam menyelesaikan masalah. Dalam konteks geopolitik dan ekonomi saat ini, penting bagi kedua negara untuk terus menjalin dialog dan memperkuat hubungan bilateral, memastikan bahwa konflik dapat diatasi demi kemakmuran bersama dan stabilitas regional.