POSTPHX – Di tengah kekayaan kuliner Vietnam, terdapat sebuah hidangan yang telah lama menjadi simbol kekayaan budaya dan sejarah kota Hanoi – Cha Ca. Hidangan ikan yang dibumbui ini lebih dari sekadar makanan; ini adalah sebuah cerita tentang tradisi, inovasi, dan kelezatan yang telah bertahan melintasi generasi.

Sejarah dan Asal-Usul:
Cha Ca, yang secara harfiah berarti “ikan panggang,” memiliki sejarah yang bermula dari lebih dari satu abad yang lalu di Hanoi. Asal-usulnya dikaitkan dengan Cha Ca La Vong – salah satu restoran tertua di kota tersebut. Menurut cerita yang beredar, hidangan ini telah dibuat oleh keluarga Doan pada masa pemerintahan Raja Duy Tan di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Restoran ini dinamai setelah patung nelayan tua yang legendaris, La Vong, yang menangkap ikan dengan cara yang sangat bijaksana dan menjadi simbol kearifan.

Bahan dan Persiapan:
Cha Ca dibuat menggunakan ikan yang telah dibumbui dengan kunyit, galangal, dan fermentasi dari bawang putih, bawang merah, dan belacan, yang kemudian dipanggang hingga sempurna. Ikan yang paling sering digunakan adalah ikan hem, juga dikenal sebagai ikan sarden dari Vietnam. Bahan-bahan lain yang melengkapi hidangan ini termasuk daun bawang yang dipotong panjang dan ditumis, dilengkapi dengan dill segar dan rau ram (Vietnamese coriander) yang memberikan aroma dan rasa yang khas.

Proses Memasak:
Proses memasak Cha Ca adalah ritual yang hampir sakral. Ikan yang sudah dibumbui dan dipanggang tadi kemudian disajikan di atas pemanggang yang masih menyala, ditemani dengan sayuran hijau dan bumbu-bumbu lainnya. Ini semua dimasak bersama-sama di atas meja makan, menciptakan pengalaman makan yang interaktif dan menarik.

Penyajian:
Cha Ca biasanya disajikan dengan mi rice vermicelli (bún), bersama dengan kacang tanah yang digoreng dan dihancurkan, irisan cabai, dan saus mam tom – saus fermentasi udang khas Vietnam yang kuat rasanya. Semua bahan ini digabungkan oleh masing-masing penikmat makanan di piring mereka sendiri, memungkinkan mereka untuk menyesuaikan rasa sesuai dengan preferensi pribadi.

Pengaruh Budaya:
Lebih dari sekadar makanan, Cha Ca adalah pengalaman budaya. Di Hanoi, makan Cha Ca bersama teman dan keluarga adalah sebuah kegiatan sosial yang menikmati makanan, percakapan, dan tawa. Ini juga merupakan cara bagi generasi muda untuk terhubung dengan tradisi dan sejarah Vietnam.

Kesimpulan:
Cha Ca bukan hanya tentang rasa yang memukau, tetapi juga tentang mempertahankan sejarah dan budaya dalam setiap gigitannya. Bagi banyak orang Vietnam dan pengunjung dari seluruh dunia, mencicipi Cha Ca di jantung Hanoi adalah cara untuk merasakan jiwa kota ini. Dengan setiap hidangan Cha Ca yang disajikan, tradisi dan kearifan lama terus hidup dalam harmoni yang sempurna dengan kehidupan modern.